Mengapa BAB jadi jarang saat menjalani reset?
Karena pola makan Reset Metabolisme tidak mengandung serat dari sayuran hijau maupun buah tinggi serat, maka volume ampas makanan yang masuk ke usus besar sangat minim. Ini membuat frekuensi buang air besar menjadi lebih jarang dari biasanya, dan itu wajar.
Namun, jika kamu tidak BAB sama sekali selama lebih dari 2 hari, itu tanda tubuh butuh bantuan untuk melancarkan sistem ekskresi.
Apa solusinya? Konsumsi Alpukat.
Dalam protokol ini, alpukat adalah satu-satunya sumber serat utama.
Rekomendasi Harian:
- Minimal: ½–1 buah alpukat ukuran sedang per hari (100–150 gram)
- Untuk yang cenderung sulit BAB: 1 buah penuh (150–200 gram), dibagi pagi dan sore
Ini akan memberikan sekitar 6–10 gram serat alami, cukup untuk merangsang peristaltik usus.
Jangan Lupakan Air
- Minum air 2 hingga 2,5 liter per hari untuk mendukung efek serat alpukat.
- Bisa ditambah dengan air hangat di pagi hari untuk membantu gerakan usus alami.
Jika Tetap Tidak BAB…
Gunakan Teh Rejuv sebagai bantuan alami. Teh ini bukan pencahar, tapi detoks ringan yang bekerja melalui:
- Pelancaran pencernaan
- Aktivasi liver dan ginjal
- Memicu keringat dan urinasi, sekaligus mendukung pembuangan usus
Minum 1 cangkir hangat pagi hari, lalu amati tubuh selama 6–8 jam.
Jangan Lakukan Ini:
- Jangan menambahkan sayur hijau, psyllium husk, atau makanan tinggi serat dari luar protokol.
- Jangan menunggu terlalu lama (lebih dari 3 hari) tanpa BAB, karena bisa menyebabkan reabsorpsi racun dari usus besar.
Reset bukan soal banyaknya yang dikeluarkan, tapi kualitasnya. Alpukat dan air cukup untuk mendukung ekskresi tubuh jika dikonsumsi konsisten dan sesuai anjuran.