Selasa, Mei 20, 2025

Turunnya Gula Darah pada Pola Makan Laras

Program Laras adalah pola makan yang difokuskan pada konsumsi protein seperti ayam, daging, ikan, tahu, tempe, dan telur, serta menghindari makanan berbasis karbohidrat seperti tepung, gula, sayuran, dan buah. Program ini dirancang untuk membantu proses detoksifikasi tubuh dan perbaikan metabolisme melalui pengaturan pola makan yang menekankan sumber energi dari protein.

Salah satu efek yang sering dialami oleh orang yang baru mengikuti program Laras adalah penurunan kadar gula darah, terutama pada hari ketiga hingga kelima. Meskipun penurunan ini bisa menimbulkan kekhawatiran, kondisi ini sebenarnya adalah fase normal dalam proses adaptasi tubuh terhadap perubahan metabolisme dan sumber energi.

Mengapa Penurunan Gula Darah Terjadi?

Penurunan kadar gula darah dalam beberapa hari pertama program Laras sering terjadi sebagai akibat dari berkurangnya asupan karbohidrat. Karbohidrat, terutama dari makanan seperti nasi, roti, atau buah, diubah oleh tubuh menjadi glukosa (gula) yang merupakan sumber energi utama. Ketika asupan karbohidrat tiba-tiba dihentikan, tubuh tidak memiliki glukosa yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energi harian.

Sebagai gantinya, tubuh mulai mencari sumber energi lain, dan di sinilah metabolisme mulai berubah. Tubuh perlahan-lahan beralih dari pembakaran glukosa sebagai bahan bakar utama menjadi pembakaran lemak sebagai sumber energi. Proses ini dikenal sebagai ketosis, di mana tubuh memproduksi keton dari lemak untuk menggantikan glukosa sebagai sumber energi.

Pada tahap awal proses ini, terutama antara hari ketiga hingga kelima, penurunan kadar gula darah bisa cukup terasa. Tubuh yang belum terbiasa menggunakan lemak sebagai sumber energi bisa merespons dengan sedikit kekurangan energi, yang menyebabkan gejala rasa lemas atau kehilangan tenaga sementara.

Penurunan Gula Darah Bukan Tanda Penyakit

Bagi mereka yang tidak memiliki diabetes atau masalah kesehatan terkait gula darah, penurunan kadar gula darah pada fase awal program Laras adalah hal yang normal. Ini bukan tanda bahwa ada masalah atau penyakit yang mendasari, melainkan merupakan masa transisi ketika tubuh sedang beradaptasi dengan pola makan baru yang rendah karbohidrat dan kaya protein.

Namun, yang perlu diperhatikan adalah bahwa gejala lemas, keringat dingin, atau pusing bisa terjadi pada beberapa orang selama fase ini. Meskipun kondisi ini biasanya tidak serius, penting untuk mengetahui cara mengatasinya dengan tepat.

Cara Mengatasi Penurunan Gula Darah yang Drastis

Jika Anda merasa sangat lemas, mengalami keringat dingin, atau gejala lain yang mengganggu akibat penurunan gula darah, langkah-langkah berikut bisa diambil untuk mengembalikan energi tubuh:

  1. Minum Teh Hangat Manis: Menambahkan sedikit gula ke dalam teh hangat dapat membantu menaikkan kadar gula darah dengan cepat.
  2. Konsumsi Nasi dengan Lauk yang Manis: Makan sedikit nasi atau sumber karbohidrat sederhana lainnya bersama dengan lauk yang mengandung rasa manis dapat memberikan tubuh energi instan untuk mengatasi penurunan gula darah.
  3. Tunggu 2 Jam: Setelah mengonsumsi karbohidrat, berikan tubuh waktu sekitar dua jam untuk kembali menyeimbangkan kadar gula darah dan menormalkan energi.

Biasanya, setelah tindakan ini dilakukan, tubuh akan merasa lebih baik, dan Anda dapat melanjutkan program Laras dengan lancar. Penting untuk memahami bahwa fase ini bersifat sementara dan tubuh akan berangsur-angsur beradaptasi dengan pola makan baru.

Berapa Lama Tubuh Beradaptasi?

Proses adaptasi tubuh terhadap pola makan rendah karbohidrat dan tinggi protein bervariasi pada setiap individu, tetapi umumnya membutuhkan waktu antara satu hingga dua minggu. Pada periode awal, tubuh mungkin mengalami penurunan energi karena penyesuaian dalam metabolisme. Namun, seiring berjalannya waktu, tubuh akan mulai lebih efisien dalam membakar lemak sebagai sumber energi.

Pada fase ketosis, energi yang dihasilkan dari lemak akan lebih stabil dan berkelanjutan, sehingga penurunan kadar gula darah tidak lagi terasa. Tubuh akan mencapai keseimbangan baru, di mana kadar gula darah cenderung stabil meskipun asupan karbohidrat tetap rendah.

Manfaat Penyesuaian Metabolisme dengan Pola Makan Laras

Mengikuti program Laras dengan fokus pada asupan protein dapat membantu meningkatkan kesehatan metabolik secara keseluruhan. Dengan membatasi karbohidrat dan gula, tubuh dipaksa untuk menggunakan lemak sebagai sumber energi, yang pada gilirannya dapat membantu dalam penurunan berat badan dan perbaikan metabolisme. Hal ini juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit metabolik seperti resistensi insulin atau diabetes tipe 2.

Penting untuk selalu mengamati reaksi tubuh selama program ini berlangsung. Jika Anda mengalami gejala yang mengkhawatirkan, konsultasikan dengan coach wellness Laras untuk mendapatkan saran dan penyesuaian yang diperlukan. Mereka dapat membantu memantau kondisi tubuh Anda dan memberikan saran yang sesuai untuk memastikan Anda menjalani program ini dengan aman dan efektif.

Tetap Jaga Keseimbangan dan Hydration

Selama menjalani pola makan rendah karbohidrat, penting untuk menjaga asupan air yang cukup agar tetap terhidrasi, karena dehidrasi dapat memperburuk gejala lemas atau pusing. Selain itu, meskipun karbohidrat dihindari, lemak sehat seperti dari alpukat dan minyak zaitun bisa menjadi sumber energi tambahan yang bermanfaat bagi tubuh.

Dengan mengamati tubuh secara cermat, serta menjalani fase transisi dengan hati-hati, tubuh akan beradaptasi dan mencapai kondisi metabolisme yang optimal. Pada akhirnya, program Laras tidak hanya akan membantu memperbaiki metabolisme tetapi juga mendorong kesehatan jangka panjang yang lebih baik.

Artikel Sebelumnya
Artikel Setelah ini

Must Read